Pemerintah yang Memecah Belah

Gambar ilustrasi

Langkah Menag Fachrul Razi yang akan mengkaji pelarangan penggunaan cadar dan celana cingkrang di instansi pemerintah masih menuai polemik di tengah-tengah masyarakat.

Lembaga survei Indo Barometer pun ikut angkat bicara.  Melalui Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, dengan tegas mengatakan bahwa wacana tersebut sangat berpotensi memecah belah rakyat Indonesia.

“Saya mau kritik sedikit Menag. Di satu sisi beliau harus kita hormati karena senior TNI yang diharapkan bisa merangkul hijau, hijau Islam dengan hijau tentara. Tetapi sisi lain pernyataan beberapa hari ini sangat mengejutkan,” ujar Qodari dalam diskusi ‘Mewarnai Pelukan Politik PKS dan Partai NasDem’ di Kedai Sirih Merah, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2019) sebagaimana dikutip dari detiknews.

Polemik peenyataan tersebut mengundang perhatian banyak pihak. Senada dengan Qadari, Ace Hasan Syadzily pun ikut angkat bicara.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengingatkan agar Fachrul berhati-hati merencanakan kebijakan. Menurut Ace, kajian larangan cadar dan celana cingkrang di instansi pemerintah justru menimbulkan pertanyaan serius. Pertanyaan lain, kata Ace, berkaitan dengan hubungan cadar dan celana cingkrang dengan radikalisme.

“Sebaiknya Menteri Agama lebih hati-hati dalam melontarkan rencana suatu kebijakan. Kita sama-sama harus melawan radikalisme karena itu bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan kita. Namun rencana kebijakan untuk menyelesaikan masalah radikalisme tidak boleh menimbulkan persepsi yang salah di mata masyarakat,” kata Ace.

Orang yang memakai cadar dan bercelana cingkrang belum tentu terjerat masalah radikalisme. Menag perlu mengkaji kebijakan ini dengan matang, tak terkesan terburu-buru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *