Daerah  

Misi Khusus Bank Sampah Troso bersama Mahasiswa KKN UIN Walisongo

Jepara – Sampah menjadi produk yang setiap hari pasti diproduksi, Setiap desa, kota dan daerah memiliki keluhan yang sama terhadap produksi sampah yang melimpah. Begitupun juga di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara, salah satu tim Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang posko 70 ikut adakan kegiatan pengumpulan sampah-sampah dari rumah warga untuk diangkut ke Bank Sampah. Kegiatan ini dilakukan pada hari Senin (20/1) bersama warga dengan berkeliling ke rumah-rumah warga untuk mengambil sampah yang sebelumnya telah disosialisasikan.

Nashirin, selaku perwakilan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Jepara bagian Bank Sampah mengatakan “kesadaran warga dalam hal pengelolaan sampah sangat minim sekali”. Hal tersebut sesuai dengan realita yang terjadi di Desa Troso, sebagian besar warganya masih banyak yang ditemui membuang sampah sembarangan bahkan membuang sampah di sungai, yang dapat mengakibatkan pendangkalan serta penyumbatan aliran sungai sehingga mampu memicu banjir di musim penghujan.

Listiyani juga demikian, ia selaku aktivis bank sampah di Desa Troso juga mengeluhkan sulitnya menumbuhkan kesadaran warga dalam hal mengelola sampah. “kami kesulitan untuk menghimbau warga agar bias mengumpulkan sampah hasil rumah tangga” tuturnya.

Selaras dengan hal tersebut fasilitas di Desa Troso juga sangat minim sehingga kurang maksimal dalam mendukung pengelolaan sampah. Desa Troso juga belum memiliki armada angkutan sampah yang memadai, terakhir pengangkutan sampah masih menggunakan armada dari bank sampah pusat.

Disamping melakukan pengambilan sampah dari rumah ke rumah, anggota Bank Sampah Desa Troso dan perwakilan DLH Jepara bersama tim KKN MIT IX UIN Walisongo Semarang Posko 70 menyisipkan misi khusus yaitu menyampaikan pengetahuan-pengetahuan tentang pemilahan sampah. Meskipun cara tersebut memakan banyak waktu akan tetapi lebih efektif karena di sampaikan langsung secara face to face. Harapan ke depan bank sampah ini terus mampu dijadikan salah satu solusi untuk mengurangi sampah dan bahkan bisa menjadi alternatif untuk menyelesaikan problem tersebut.(Sml)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *