News  

Mahakarya Tuhan Itu Bernama Ibu

Baladena.ID

Mahakarya Tuhan memang selalu tak terkalahkan.
Ia mampu menautkan Satu hati pada cinta yg terbagi.

Sebut saja ibu, saat Tuhan memberikan cinta yg baru, ia selalu siap siaga menyambut dengan bahagia, sebanyak apapun jumlahnya.

Kasihnya tak pernah henti untuk pelita hati yg kini tumbuh dewasa, namun tetap menjadi putra-putri kecil baginya.

Belaian tangannya tak akan lekang oleh waktu. Seolah isyarat cinta yang akan terus tubuh dan menjadi obat mujarab saat semesta sedang tak memihak.
Sang ibu, tak gentar, selalu ada bersama peluk hangatnya.

Ribuan detik, menit, jam, hari, bahkan tahun terlewat, namun cintanya tak sedikit pun berpaling.
Ibu adalah sepasang mata yang menaungi pandang, penyelam hati terhebat tanpa sekat.

Andai saja kau masih duduk di sini, Ibu. Aku akan bercerita, tantang kisahku, yang kurangkai bersama doa-doamu.

Ibu, beberapa kali aku terjatuh, tapi tak sedikitpun kau mundur membersamai.
Saat dunia memandangku sebagai seonggok daging yang tak berharga, kau memandangku bagai mutiara yang senantiasa kau jaga.

Cinta itu nyata adanya, dimensi apapun tak akan mampu memisahkan.
Senyummu masih selalu hadir, menyeka air mata yang tetiba turun tak henti dari kedua mataku.

Kau adalah puisi yang tak pernah mampu ku akhiri.
Kau adalah pulang ternyamanku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *