Gangguan Kepribadian Narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah kondisi psikologis serius yang ditandai dengan rasa penting diri yang berlebihan, kebutuhan besar akan validasi, kurangnya empati, serta kecenderungan memanipulasi orang lain demi kepentingan pribadi.
Berbeda dengan sekadar sifat percaya diri atau egois, NPD adalah pola pikir dan perilaku yang menetap, sering kali berdampak buruk pada relasi jangka panjang, termasuk dalam kehidupan rumah tangga.
Dalam praktik hipnoterapi maupun psikologi klinis, banyak ditemui kasus pria yang mengalami ketegangan emosional akibat pasangan mereka menunjukkan gejala-gejala NPD. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari sejak awal bahwa hubungan mereka telah memasuki wilayah relasi yang tidak sehat.
Berikut ini adalah 7 tanda yang kerap muncul pada istri yang mengidap NPD:
1. Haus Pujian dan Validasi yang Berlebihan
Segala pencapaian, penampilan, bahkan penderitaan, harus mendapat pengakuan. Tanpa pujian, ia merasa tidak berarti. Tidak pernah ada cukup validasi bagi dirinya.
2. Minim atau Tidak Memiliki Empati
Ia sulit memahami atau peduli pada perasaan suami atau anggota keluarga lain. Ketika pasangan mengalami stres atau sedih, reaksinya bisa menyalahkan, mengabaikan, atau malah memposisikan dirinya sebagai korban utama.
3. Suka Mengontrol dan Mendominasi
Ia cenderung mengatur segala hal sesuai keinginannya, mulai dari keuangan, aktivitas sosial media suami, hingga pergaulan. Bahkan kata “sayang” bisa menjadi alat kontrol, bukan ungkapan kasih.
4. Selalu Benar dan Enggan Mengakui Kesalahan
Meminta maaf adalah hal langka. Jika terjadi konflik, ia lebih mudah membalikkan fakta untuk menyalahkan pasangan sebagai sumber masalah.
5. Pencitraan yang Kuat di Depan Umum
Di luar rumah, ia bisa tampak sebagai sosok ideal: religius, dermawan, dan ramah. Namun, di rumah, sisi gelapnya muncul berupa sikap sinis, merendahkan, dan pasif-agresif.
6. Cemburu dan Kompetitif secara Tidak Sehat
Kesuksesan suami atau bahkan anak-anak bisa menjadi sumber kecemburuan. Ia kerap merasa dirinya harus lebih unggul dari siapa pun di sekitarnya.
7. Memainkan Peran Korban
Saat ketahuan bersikap toksik, ia akan menangis, membalikkan keadaan, dan membuat orang lain merasa bersalah karena “tidak memahami dirinya.”
Pentingnya Kesadaran dan Penanganan
Memahami gejala-gejala ini penting agar pasangan atau keluarga bisa mengambil langkah yang bijak, baik untuk menjaga kesehatan mental diri sendiri maupun untuk membantu pasangan mendapatkan pertolongan profesional. NPD bukan sekadar sikap buruk, melainkan kondisi psikologis yang memerlukan pendekatan terapi yang tepat.
Sumber:
Ronningstam, Elsa (2005). Identifying and Understanding the Narcissistic Personality.
American Psychiatric Association (APA), DSM-5