Melatih Berpikir Kritis

Kemampuan untuk berpikir kritis sangatlah penting. Ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh orang yang hidup di abad ke-21. Hal ini tidak hanya berlaku di kehidupan sekolah, kuliah, maupun pekerjaan saja. Tapi berlaku bagi semua hal di manapun dan kapanpun.

Kemampuan berpikir kritis biasanya diawali dengan rasa keingin-tahuan yang besar terhadap suatu hal. Namun tak jarang orang yang memiliki rasa ingin tahu tinggi dianggap negatif. Misalnya dalam hal perkuliahan. Mereka yang aktif bertanya dianggap ambisius, hanya mengejar nilai, dan banyak stereotip negatif lainnya. Padahal bisa jadi mereka sedang mencoba untuk mengembangkan kemampuan biacara, kepercayaan diri, dan memang ingin mengerti atas hal yang belum ia ketahui.

Contoh lain ketika kita bertanya kepada orang tua kita mengenai seluk beluk ajaran agama. Mereka justeru menyuruh kita untuk mengerjakannya saja tanpa perlu tahu secara detail. Padahal sejatinya berpikir kritis terhadap agama bukan berarti iman kita rendah, namun memang kita ingin mengkaji agama kita secara lebih dalam.

Biasanya apa yang kita lakukan berasal dari sesuatu yang sudah mengadat di masyarakat maupun di keluarga. Tak salah jika kita melakukannya. Namun akan lebih baik lagi jika kita memiliki kemandirian dalam berpikir sebelum bertindak. Kemandirian berpikir tak jarang akan menimbulkan perbedaan dalam bertindak. Namun, melakukan hal yang berbeda bukanlah hal yang tak patut selagi masih sesuai dengan norma yang ada.

Berpikir kritis adalah suatu proses mengidentifikasi masalah, mengobservasi, menganalisa, mengevaluasi, merefleksikan, menarik kesimpulan, dan mengambil keputusan. Berpikir kritis tidak hanya tentang setuju atau tidak setuju, tapi tentang mengevaluasi masalah tertentu secara keseluruhan. Kemudian memahami dan memperhatikan seluruh nuansa yang berkaitan dengan masalah tersebut. Hal ini dikarenakan masalah tidak bisa dilihat secara biner, hitam atau putih saja. Melainkan harus dilihat dari berbagai perspektif yang ada.

Kenapa kita perlu untuk berpikir kritis? Pertama, agar kita memiliki kebebasan untuk berpikir dan memberi keputusan. Sehingga kita melakukan sesuatu atas keputusan kita sendiri, tak hanya mengikuti tren yang ada. Kedua, membuat kita menjadi percaya diri dengan opini dan pemikiran diri yang objektif, karena sudah mencoba untuk mereduksi bias yang kita miliki.
Ketiga, menjadi pribadi dengan pikiran yang terbuka karena kita sadar akan argumen atau ide lain yang bisa juga sama-sama valid. Dan yang tak kalah penting ialah kita jadi bisa terhindar dari manipulasi media maupun tipu daya orang lain.

Terus bagaimana cara untuk berpikir kritis? Pertama, kita harus berpikir seobjektif dan seadil mungkin terhadap suatu topik atau isu. Kedua, menganalisa faktor-faktor yang terlibat dengan isu tersebut. Ketiga, sadar bahwa kemungkinan akan terjadi bias dengan cara mengidentifikasi sudut pandang lain mengenai isu tersebut. Keempat, mengevaluasi kembali agumen kita untuk menentukan apakah hal tersebut valid atau tidak. Lalu kita juga perlu untuk memperhatikan efek dan implikasi dari argumen tersebut.

Adanya fluktuasi emosi, membuat kita tidak bisa berpikir kritis setiap saat. Perasaan sedih, senang, marah, kecewa, dan sebagainya sangat mempengaruhi pikiran kita. Kita butuh latihan terus menerus agar bisa berpikir kritis. Menurut Jordan Peterson, seorang psikolog terkenal, menyatakan bahwa salah satu cara untuk berpikir kritis ialah dengan menulis. Menulis sangat membantu otak kita untuk berpikir secara sistematis. Dengan menulis pula kita dapat memilah-milah informasi yang penting dan yang kurang relevan. Kita juga terlatih untuk menghubungkan antar paragraf agar menjadi padu dan koheren sehingga mudah dipahami.

banner 300x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *