Dalam debarku selalu terlintas paras wajahmu
Dalam langkahku selalu terbayang senyum manismu
Dalam gerakku selalu teringat tingkah lucumu
Dalam setiap hembusan nafasku selalu saja dirimu yang ada dalam ingatanku
Seolah hanya kaulah yang memenuhi segala ruang dalam tubuhku
Yang mampu memahami kisah rumitku hanyalah kamu
Yang mampu menjadi pendengar celotehku hanya kamu
Yang selalu mengerti inginku hanyala kamu

Kini semua telah berbeda
Semua tentangmu telah tiada
Setegar apapun ku tetap tak mampu
Aku masih tak percaya kau tiada
Tubuhku lemas mataku sayu tulangku rapuh
Tanpamu itu menyakitkan

Entah kisah apa yang tuhan inginkan
Membawa bunga ke tempatmu
Memberikan doa terbaik untukmu
Menatap tanah yang menimbunmu
Sembari membaca kayu bertuliskan namamu
Itulah cara menghardikanmu dalam dekapku saat ini

 

Baca Juga  Tentang Rindu
Nihayatul Umniya
Ketika Lisan Tak Kuasa Menyampaikan, Biarkan Tulisan yang Melanjutkan

    Tugas Politisi

    Previous article

    Cinta, Kekerasan, Hingga Kekerasan Seksual

    Next article

    You may also like

    Comments

    Ruang Diskusi

    More in Zetizen