Zaman milenial yang serba instan. Kemajuan teknologi menjadi sumber utama yang banyak mendegradasi negeri. Termasuk dalam hal moral dan tauladan yang banyak terjadi pada generasi gemilang penerus estafet kepemimpianan negeri. Semakin hari akhlak yang rusak semakin menjadi-jadi dan menambah problematika di sana-sini. Baik di media cetak maupun online dan juga televisi, semua membahas masalah yang disebabkan oleh generasi muda yang sudah mengalami degradasi.

Degradasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kemunduran, kemrosotan, dan juga  penurunan. Hal tersebut sering terjadi pada kualitas ataupun mutu, moral, dan juga pangkat. Sehubungan dengan kemajuan zaman, generasi kita banyak mengalami degradasi, utamanya dalam hal moral. Hal inilah yang menjadi pemicu utama banyaknya permasalahan yang mencemari negara yang terkenal dengan peradabannya.

Moral dalam KBBI diartikan sebagai sebuah perbuatan seseorang baik atau buruk, sikap dan juga kewajiban. Moral yang dimaksud di sini juga berkaitan dengan akhlak, budi pekerti dan juga susila. Secara istilah degradasi moral dapat diartikan sebagai suatu penurunan terhadap kualitas akhlak maupun budi pekerti seseorang dalam menjalani kehidupannya. Dampaknya sangat mengerikan bila tidak segera mungkin ditangani. Begitulah kiranya yang saat ini sedang terjadi di sekitar kita.

Moral generasi penerus bangsa kian hari semakin mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut terlihat dari berbagai berita maupun medsos yang terus mempublikasikan keadaan anak muda di Indonesia yang cukup mengkhawatirkan moral dan akhlaknya. Padahal kita ketahui bersama bahwa nenek moyang kita sangat menjunjung tinggi budi pekerti. Lantas, jika kita masih bersikap tidak sesuai dengan budi pekerti yang di ajarkan leluhur masih pantaskah kita disebut generasi penerus bangsa? Atau lebih ekstrimnya masih pantaskah disebut sebagai penduduk Indonesia yang menjunjung tinggi peradaban?

Baca Juga  Darurat Krisis Budaya Malu

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Lingkungan menjadi salah satu hal yang sangat berpengaruh untuk mendegradasi moral anak bangsa. Pengaruhnya sungguh luar biasa, tidak peduli siapapun yang ada di dalamnya dapat terpengaruhi. Hal ini akan terjadi dengan mudah apabila orang tersebut tidak mempunyai independensi yang kuat dalam dirinya. Independensi dalam hal ini, berati sebuah budaya dan akhlak yang harus sesuai dengan leluhur dan juga agama. Dan realita sekarang, budaya ke barat-baratan sudah menjadi ruh yang menguasai jiwa para generasi penerus hampir di setiap lingkungan yang ada.

Sebenarnya ada hal yang lebih utama sebelum lingkungan berpengaruh mendegradasi moral anak bangsa yaitu keluarga. Keluarga merupakan tempat pendidikan dan sekolah pertama. Di dalam keluarga inilah banyak diajarkan nilai-nilai yang sesuai ajaran agama dan leluhur bangsa. Nilai mengenai baik buruk, sopan santun dan pastinya penanaman untuk menerapkannya kapanpun, kepada siapapun dan juga dimanapun kita berada. Itulah yang seharusnya sejak dini sudah dilakukan agar anak tidak mudah terpengaruh ketika ia sudah mulai keluar dari lingkungan.

Namun nayatanya tidak demikian, banyak anak-anak yang ketika keluar dari lingkungan keluarga sudah keluar dari nilai-nilai yang telah diajarkan. Bahkan terlihat seperti tidak diajarkan ketika dia masih berada di lingkungan keluarganya. Tapi hal itu juga dibenarkan, bahwa memang ada sebuah keluarga yang tidak mengajarkan nilai-nilai tersebut. Hal itu sering terjadi pada sebuah keluarga yang sedang mengalami masalah atau sering disebut dengan broken home.Selain itu, pola didikan yang salah dan orang tua yang hanya mengejar karir juga menjadi penyebabnya.

Baca Juga  Pematahan Konstruksi Kecantikan Ideal Perempuan yang Terkandung dalam Film Imperfrect

Jika dalam keluarga tidak mampu mengawal hal tersebut maka dipastikan seorang anak akan mudah sekali terpengaruh oleh lingkungan luar. Ditambah lagi jika setiap hari konsumsi konten-konten yang dapat merusak sistem jaringan otak seperti halnya pornografi. Hal ini akan berimbas pada pada hilangnya jati diri dan rusaknya moral anak negeri. Apabila ini tidak segera dihentikan lambat laun akan menjadi racun dan ancaman bagi bangsa Indonesia.

Degradasi moral yang saat ini sudah terlihat mulai dari tutur kata, sopan santun, cara berpakaian dan juga bersikap dalam media massa. Hal inilah yang menjadi sorotan publik dari banyak kalangan yang ada. Ini besar kemungkinan juga akan semakin bertambah parah dari waktu ke waktu, karena kiblat dari mereka adalah budaya barat.

Degradasi moral tersebut dalam jangka panjang ternyata menyebabkan terjadinya krisis tauladan. Krisis tauladan inilah yang pada akhirnya akan bermuara pada mundurnya suatu peradaban dan dalam waktu panjang akan menyebabkan rusaknya suatu negera. Ini disebabkan karena moral merupakan ruh utama yang mendasari semua perilaku dalam seluruh kehidupan. Jika moralnya baik, maka besar kemungkinan semua yang dilakukan juga baik. Karena sejatinya,  sikap merupakan sebuah implementasi dari apa yang telah dipelajari.

Jika sudah melihat demikian, apa yang seharusnya kita lakukan?

Sudah sangat jelas dan diketahui oleh khlayak umum utamanya umat islam bahwa misi penting diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak. Saat itu yang menjadi objek garapannnya ialah kaum makkah pada masa jahiliyyah. Masa tersebut merupakan sebuah masa dimana masyarakat Arab utamanya Makkah sangat tidak beradab dan banyak melakukan maksiat dan perbuatan jahat.

Baca Juga  Prinsip-Prinsip Dasar al-Qur'an dalam Membangun Masyarakat Ideal

Dari hal tersebut sebenarnya kita harus banyak berkaca bahwa permasalahan moral maupun akhlak ini merupakan permaslahan klasik yang pernah menjadi problema besar pada zaman jahiliyyah dulu. Jika hal ini masih terjadi di masa sekarang bisa dipastikah bahwa masa ini adalah masa jahiliyyah modern.

Sebagai seseorang yang sadar akan hal ini, serta masih menjunjung tinggi moral yang diajarkan leluhur dan agama sebisa mungkin harus mempertahankan independensi. Memperkuat pertahanan diri agar tidak mudah terpengaruh zaman modernisasi yang semuanya serba westernisasi dan teknologi. Begitu hal yang sangat memilukan jika generasi kita semakin hari terus ternodai.

Harus pandai memilah dan memilih serta men-filter semua konten yang dapat merusak moral dan sistem otak. Perbanyak ilmu pengetahuan dan sibukkan diri dengan hak-hal positif. Jangan biarkan dirimu hanyut ke dalam jurang maksiat dan tindakan amoral yang akan merugikan banyak orang dan merusak masa depan. Ingatlah, bahwa negara kita sedang mengalami krisis tauladan. Jika kamu tidak bisa menjadi tauladan jangan ikut sumbangsih menjadi orang yang amoral dan merusak masa depan negeri. Jadilah generasi berbudi luhur dan menjadi panutan bagi siapa saja yang mengenal kita. Jadilah generasi yang membawa kemajuan peradaban yang bermoral.

Afifah AInun Nimah
Divisi Kaderisasi DKW KPP Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah, Wakil Sekretaris Umum HMI Korkom Walisongo Semarang 2019-2020, Wakil Direktur di Center For Democracy and Religious Studies (CDRS) Kota Semarang.

    Meluruskan Paradigma Barat tentang Al-Qur’an, Sains, dan Logika

    Previous article

    Cuti Hamil Dua Tahun

    Next article

    You may also like

    Comments

    Ruang Diskusi

    More in Paradigma